Keinginan manusia yang tak berbatas, membuat sebagian dari mereka lupa, akan hakekat sesungguhnya mereka diciptakan. Dan sebagian lainnya…??? Terlelap dalam syahdunya ketidaktahuan. Berapa lama lagi populasi manusia dapat bertahan dengan keadaan seperti ini???
Fenomena ini lebih terasa nyata, saat kebuasan manusia tak terbendung, bukan hanya surga dunia yang diincar… “Neraka” pun diperebutkan, dan setan – setan pun tertawa.
Sesuai “Skenario” dari Sang Pencipta, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah dan ditempatkan dibumi. Ini jelas bukanlah suatu hukuman atas dosa yang dituduhkan Iblis kepada Adam dan Hawa didepan Sang Sutradara. Karena baik Manusia (Adam & Hawa), Iblis, maupun Malaikat yang notabene merupakan Asisten Pribadi dari Sang Sutradara tidak mengetahui skenario ini.
Manusia yang dibekali nafsu dan akal kini telah menjadi penguasa dibumi, dan melupakan Penguasa yang sesungguhnya. Amanah ke-Khalifahan yang disematkan kini menjadi boomerang, manusia – manusia yang berkompeten menjadi khalifah atas manusia lainnya dengan “rakus” melahap semua kenikmatan semu duniawi. Sehingga menyebabkan ketimpangan sosial.
Amanah itu kini menjadi primadona dikalangan manusia yang telah dengan sangat baik mengkolaborasikan nafsu dan akal untuk mendapatkan kekuasaan atas manusia lain, dan kekayaan dari manusia lain. Tidak heran jika segala trik dan tipu muslihat untuk saling “membunuh” dilancarkan agar mendapatkan amanah itu.
Tanpa mereka menyadari, amanah itu akan mengantarkan sebagian kaki mereka dipintu neraka, dan sebagian lainnya dipintu surga. Konkritnya, semua yang dilakukan manusia, akan dimintai pertanggungjawaban. Bisa jadi pintu surga terbuka, atau malah terkunci mati bagi manusia yang menyalahgunakan amanah demi surga semu.
Satu yang menjadi pertanyaan, mengapa manusia berebut mendapatkan azab neraka???
Tanyakan pertanyaan itu kepada orang – orang yang saling “membunuh” demi kekuasaan. Bukan pada mereka yang menjadi tumbal.
Jumat, 22 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar